Senin, 03 Februari 2014

Cerita Dewasa Ngentot Adik Dikamar Mandi

Cerita Dewasa Ngentot Adik Di Kamar Mandi, Nama Gue Serlina namun teman teman mangil Gue erlin, Gue mahasiswi ekonomi Universitas Pajajaran. Semenjak dua tahun yang lalu, saat diterima kuliah di Universitas Pajajaran, Gue tinggal di Bandung. Gue berasal dari Sukabumi, ayah Gue berasal dari Bandung, sedangkan ibu Gue asli Sukabumi. Mereka tinggal di Sukabumi. Cerita Sex Sedarah ini menceritakan kisahku yang terjadi saat Gue kelas 1 SMU di waktu Gue masih tingal di Sukabumi dan cerita sex dewasa ini masih terus berlanjut sampai saat ini. Gue terus kecanduan ngentot adik kandung Gue sendiri.

Gue anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gue mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1 tahun dengan adik lelakiku namu adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami sangat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yang tomboy dan suka maksa pun tidak dilarang oleh mereka. Begitupun dengan adikku yang tidak mau disunat walaupun dia sudah kelas 2 SMP.

Waktu kecil, Gue sering mandi bersama bersama adik Gue, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Gue masih ingat betapa kecil dan keriputnya penis adik Gue. Sejak saat itu, Gue tidak pernah melihat lagi penis adik Gue. Sampai suatu hari, Gue sedang asyik telpon dengan teman cewekku. Gue telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Gue rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gue kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Gue berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci.

hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak tahan..! Gue berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi
Iyaaaaaaa..! Wait..! ternyata adikku yang di dalam. Terdengar suaranya dari dalam.
Nggak bisa nunggu..! Cepetan..! kata Gue memaksa.
aduhhhhhhhh�.. Gue benar-benar sudah tidak kuat menahan ingin pipis.

kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku muncul dari celahnya.
Ada apa sih kak? katanya.
Tanpa menjawab pertanyaannya, Gue langsung nyerobot ke dalam karena sudah tidak tahan. Langsung Gue jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku.
criitttttt keluar air seni dari vagina Gue.
Kulihat adikku yang berdiri di depanku, badannya masih telanjang bulat.

Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sambil melotot tetap berdiri di depanku.
Waitttt..! Udah nggak kuat nih, kata Gue.
Sebenarnya Gue tidak mau menurunkan pandangan mata Gue ke bawah. Tetapi sialnya, turun juga dan akhirnya kelihatan deh burungnya si adik Gue.
hahahahah.. Masih keriput kayak dulu, cuma sekarang agak gede dikit kataku dalam hati.
Gue takut tertangkap basah melihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan lagi mata Gue melihat ke matanya. Eh, ternyata dia sudah tidak melihat ke mata Gue lagi. Sialan..! Dia lihat vagina Gue yang lagi mekar sedang pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gue biar cepat selesai pipisnya. Tidak sengaja, kelihatan lagi burungnya yang masih belum disunat itu. Sekarang penisnya kok pelan-pelan semakin gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, tapi masih kelihatan lemas dengan kulupnya masih menutupi helm penisnya.

Sialan nih adikku. Malah ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Gue bersungut dalam hati.
o0oooo.. Kayak gitu ya Kak..? katanya sambil tetap melihat ke vagina Gue.
Eh kurang ajar Lu ya dik! langsung saja Gue berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya.
Kletokkkk..! kepala adikku memang kena pukul, tetapi hasilnya air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku.

Ya� basah deh rok kakak� katGue melihat ke rok dan celana dalamku.
Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku.
Mandi lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram badannya.
Terus dia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke badannya.
Waduh.., sialan nih adik Gue! sungutku dalam hati.
Waktu itu Gue bingung mau gimana nih. Mau keluar, tapi Gue jijik pake rok dan celana dalam yang basah itu. Akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dulu. Setelah salin, baru kukembalikan handuknya.

Udah.., pake aja handuk Gue kak! kata adikku.
Sepertinya dia mengetahui kebingunganku. Kelihatan kontolnya mengkerut lagi.
Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.
Gue lalu membuka celana dalam Gue yang warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dengan membuka rok. Kelihatan lagi deh memek Gue. Gue takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik Gue. Eh sialan, dia memang memperhatikan Gue yang tanpa celana.

kakak Memek tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..! katanya sambil nyengir.
Sialan, dia menghina vagina Gue, Daripada culun kayak punya lhoo..! kata Gue sambil memukul bahu adik Gue.
Eh tiba-tiba dia berkelit, wakzzzzzz..! katanya.
Karena Gue memukul dengan sekuat tenaga, akhirnya Gue terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke penisnya.
Iiihhh.., rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik tubuhku sambil bersungut, Huh..! kakak sih..!

kak.. kata Kakak tadi culun, kalau kayak gini culun nggak..? katanya mengacuhkan omonganku sambil menunjuk ke penisnya.
Kulihat penisnya mulai lagi seperti tadi, pelan-pelan semakin gemuk, makin tegak ke arah depan.
Ya.. gitu doang..! Masih kayak anak SD ya..? kata Gue mengejek dia.
Padahal Gue kaget juga, ukurannya bisa bertambah begitu jauh. Ingin juga sih tahu sampai dimana bertambahnya. Iseng Gue tanya, Gedein lagi bisa nggak..? kata Gue sambil mencibir.
Bisa..! Tapi kakak harus bantu dikit dong..! katanya lagi.
Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak mau lah..! kataku.
Bukan..! kakak taruh ludah aja di atas kontolku..! jawabnya.

Karena penasaran ingin melihat penis cowok kalau lagi penuh, kucoba ikuti perkataan dia.
Gitu doang kan..? Mau kakak ngeludahin Kamu mah. Dari dulu Kakak pengen ngeludahin Kamu� ujarku
Sialan nih adikku, Gue dikerjain. Kudekatkan kepal Gue ke arah penisnya, lalu Gue mengumpulkan air ludahku. Tapi belum juga Gue membuang ludahku, kulihat penisnya sudah bergerak, kelihatan penisnya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama semakin gede, jadi kelihatan semakin gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget melihatnya. Geli di sekujur tubuh melihat itu semua. Tidak lama kepala penisnya mulai kelihatan di antara kulupnya. Perlahan-lahan mendesak ingin keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Gue benar-benar asyik melihat helm itu perlahan muncul.
Akhirnya bebas juga kepala penis itu dari halangan kulupnya. Penis adikku sudah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya kini lebih merah. Gue jadi terangsang melihatnya. Kualihkan pandangan ke adikku.
Hehe� dia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya tetap tersenyum.
Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Walaupun Gue terangsang, tentu saja Gue tepis tangan itu.

Apaan sih dik..! kubuang tangannya ke kanan.
Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak� Nggak akan diapa-apain� Gue pengen tahu rasanya megang itu-nya cewek. Cuma itu aja kak.. kata adik Gue, kembali tangannya mendekati selangkangan dan mau memegang memek Gue.
ehmmmm.. sebenarnya Gue mau jaga image, masa mau sih sama adik sendiri, tapi Gue juga ingin tahu bagaimana rasanya dipegang oleh cowok di memek!hihihii�
Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..! akhirnya Gue mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.

Tangan adik Gue lalu mendekat, bulu kemaluanku sudah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali� Gue lihat penisnya sudah keras sekali, kini warnanya lebih kehitaman dibanding dengan sebelumnya. opppssttttt� Hangatnya tangan sudah terasa melingkupi vagina Gue. Geli sekali rasanya saat bibir vagina Gue tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gue. Gue jadi semakin terangsang sehingga tanpa dapat ditahan, vagina Gue mengeluarkan cairan.
Hihihi.. kakak terangsang ya..?
Enak aja� sama adik mah mana bisa terangsang..! jawabku sambil merapatkan selangkangan Gue agar cairannya tidak semakin keluar.
Ini basah banget apaan Kak..?
Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gue berbohong padanya.
Kak� memek tu anget, empuk dan basah ya..?
Tau ah� Udah belum..? Gue berlagak sepertinya Gue menginginkan situasi itu berhenti, padahal sebenarnya Gue ingin tangan itu tetap berada di situ, bahkan kalau bisa mulai bergerak menggesek bibir memek Gue.

Kak� gesek-gesek dikit ya..? pintanya.
Tuh kan..? Katanya cuma pegang aja..! Gue pura-pura tidak mau.
Dikit aja Kak� Please..!
Terserah adik aja deh..! Gue mengiyakan dengan nada malas-malasan, padahal mau banget tuh. Hihihi.. Habis enak sih�
Tangan adik Gue lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir vagina Gue terbawa juga ke dalam.
uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut Gue. Rasanya nikmat sekali. Otot di dalam vagina Gue mulai terasa berdenyut. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir vagina Gue ikut tertarik lagi.
Ouughhhhhhhhh..! akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gue.
Badanku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Karena takut jatuh, Gue bertumpu pada bahu adik Gue.

Enak ya kak..?
Heeheee.., jawabku sambil memejamkan mata.
Tangan adik Gue lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris Gue tersentuh oleh telapak tangannya. Tiap tersentuh rasanya nikmat luar biasa, badan ini akan tersentak ke depan.
kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..!
Kamu mau diapain..? jawab Gue lalu membuka mata dan melihat ke arahnya.
Ya pegang-pegangin juga..! katanya sambil tangan satunya lalu menuntun tanganku ke arah kontolnya.
Kupikir egois juga jika Gue tidak mengikuti keinginannya. Kubiarkan tangannya menuntun tangan Gue. Terasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Karena masih ada sabun di penisnya, dengan mudah Gue bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya.

Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sampai ke pangkal penisnya. Kami berhadapan dengan satu tangan saling memegang kemaluan dan tangan satunya memegang bahu.
Tiba-tiba dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin aja yah..!
hooh Gue langsung mengiyakan karena Gue sudah tidak tahan menahan rangsangan di dalam tubuh.
Lalu dia melepas tangannya dari vagina Gue, memajukan badannya dan memasukkan penisnya di antara selangkangan Gue. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gue. Lalu dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan vagina Gue.

ohhhhh..! Gue kini tidak malu-malu lagi mengeluarkan erangan.
Dek� masukin aja..! Kakak udah nggak tahan..! Gue benar-benar sudah tidak tahan, setelah sekian lama menerima rangsangan. Gue akhirnya menghendaki sebuah penis masuk ke dalam memek Gue.
Iya Kak..!
Lalu dia menaikkan satu paha Gue, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya mengarahkan penisnya agar tepat masuk ke itil Gue.

Gue terlonjak ketika sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yang kurasa. Akhirnya Gue hanya bisa menggigit bibir Gue untuk menahan rasa nikmat itu. Karena sudah dari tadi dirangsang, tidak lama kemudian Gue mengalami orgasme. Vagina Gue rasanya seperti tersedot-sedot dan seluruh syaraf di dalam tubuh berkontraksi.
ohhhhhh..! Gue tidak kuat untuk tidak berteriak.
Kulihat adik Gue masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba dia mendorong sekuat tenaga hingga badanku terdorong sampai ke tembok.
Ouughhh..! katanya.
Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gue. Lalu badannya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam vagina Gue.

Lama kami terdiam dalam posisi itu, kurasa penisnya masih penuh mengisi vagina Gue. Lalu dia mencium bibirku dan melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram tubuh ini. Kami saling melumat bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya.
Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba dia berkata.
Wahh..! Gila adik ya..!
Udah.., ikutin aja..! katanya lagi.
Gue pun mengikuti petunjuknya. Gue berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh bagian atasku, sehingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Gue tahu adikku bisa melihat dengan jelas vagina Gue dari belakang. Lalu dia mendekatiku dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Gue dari belakang.

uhhhhhh..! %@!#$&tt..! Gue menjerit saat penis itu masuk ke dalam rongga vagina Gue.
Rasanya lebih nikmat dibanding sebelumnya. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karena tangan adikku yang bebas kini meremas-remas payudara Gue. Adikku terus memaju-mundurkan pantatnya sampai sekitar 10 menit ketika kami hampir bersamaan mencapai orgasme. Gue rasakan lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gue. Kami lalu berciuman lagi untuk waktu yang cukup lama.

Setelah kejadian itu, kami jadi sering melakukannya, terutama di kamar Gue ketika malam hari saat orang tua sudah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami melakukannya bagaikan pengantin baru, hampir tiap malam kami bersetubuh. Bahkan dalam semalam, kami bisa melakukan sampai 4 kali. Biasanya Gue membiarkan pintu kamar Gue tidak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik Gue akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh sampai kelelahan. Kini setelah Gue di Bandung, kami masih selalu melakukannya jika ada kesempatan. Kalau bukan Gue yang ke Sukabumi, maka dia yang akan datang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gue. Saat ini Gue mulai berani menelan sperma yang dikeluarkan oleh adik kandung Gue sendiri! Beginilah cerita sex sedarah yang kami lakukan sampai sekarang! Terus terang Gue kecanduan ngentot ama adik Gue!

Foto Ilustrasi Ngentot Adik Dikamar Mandi.

Foto Ngentot Adik Dikamar Mandi

0 komentar:

Posting Komentar